Salam

Terimakasih atas kesediaanya membaca tulisan-tulisan dalam blog ini. Semoga memberi manfaat. Keselamatan, kesejahteraan dan berkah Tuhan semoga senantiasa melingkupi kita semua. Mari menikmati hidup ini...

Jumat, 24 Februari 2017

Kisah Logika dan Nasib


Suatu ketika Logika dan Nasib sedang naik mobil. Di tengah perjalanan, mobil yang mereka kendarai mogok karena kehabisan bahan bakar. Mobil itu mereka tinggalkan. Mereka akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sebelum malam merayap.


Malam semakin menyelimuti. "Sebaiknya kita tidur dulu sampai fajar menyingsing. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan," usul Logika kepada Nasib.

Kemudian keduanya sepakat untuk tidur terlebih dahulu. Logika memilih tidur di bawah pohon, sedang Nasib memilih tidur di tengah jalan.

"Kamu ini gila ya? Kamu ingin cari mati? Ini tengah jalan! Bisa jadi ada mobil yang melintas lalu menabrakmu." Kata logika kepada Nasib dengan penuh keheranan. 

"Aku akan tidur di tengah jalan. Kalau ada mobil yang melintas, aku yakin kamu akan menyelamatkanku." Ujar Nasib menimpali. 

Akhirnya Logika benar-benar tidur di bawah pohon dan nasib tidur di tengah jalan. Selang satu jam kemudian, truk besar melintas dengan kecepatan tinggi. Ketika sopir melihat ada seorang yang tidur di tengah jalan, maka sopir berusaha menghentikan laju kendaraannya. Namun sayang, truk seperti tidak bisa berhenti. Sopir banting strir untuk membelokkan truk ke arah pohon. Logika terlindas! 

Logika meninggal. Sedangkan Nasib, selamat.




--

Kisah itu bersumber dari buku Diam Sejenak tulisan Abdul Mufid. 


Seringkali begitulah realita kehidupan. Nasib mempunyai peran dalam kehidupan manusia meskipun bertolak belakang dengan logika. 

Ada hal-hal lain di luar dugaan dan rencana-rencana kita. Namun, anehnya hal itulah yang akhirnya kita rasa menjadi yang terbaik. Kita harus berterima kasih pada Tuhan. Tentu, itu sebab ketentuanNya.  
#Jeda
#pakguruobi
#ahmadshobirinobiyoso 


Selasa, 17 Mei 2016

Buku; Obat Anti Penuaan

Pak Bejo, secara hitungan umur, beliau sudah tua. Namun, secara usia beliau seperti seorang pemuda. Tak pernah berhenti belajar. Mencoba hal-hal baru, kadang melukis, memperbaiki sepeda ontel, menyetek tanaman, membuat anyaman, mengaji dengan berbagai referensi lagu, seni beladiri, salto, hingga balet. Beliau juga selalu membawa buku ke mana-mana. Tas kecil yang beliau cangklongkan di pundaknya, minimal berisi satu buku.

Ya, penuaan terjadi pada orang yang kehilangan semangat untuk menjadi lebih baik dan putus hubungan dengan rasa ingin tahunya yang alamiah. Sebagian besar dari kita seperti itu. Selepas sekolah formal, kebanyakan berhenti belajar.

Selama kita belajar sesuatu yang baru setiap hari, melebarkan batas kemampuan pribadi kita, dan memperbaiki cara kita berpikir, kita tidak akan menjadi tua.

Robin Sharma menuliskan pengalaman bertemu Shimon Peres mantan Perdana Menteri Israel di bukunya "The Greatness Guide". Ia mendapatkan kesempatan selama dua jam untuk bercakap-cakap dengannya. Pada saat itu usia Shimon Peres mendekati 82 tahun. Namun, ketika ia bercerita mengenai buku-buku, ide-ide besar, dan pembelajaran, matanya begitu berbinar-binar.

Ketika ditanyai oleh Robin kapankah beliau membaca buku, Ia menjawab, "Robin kapan saya tidak membaca? saya membaca ketika bangun di pagi hari, kapan saja saya bisa selama siang hari, dan setiap malam. Sebagian besar akhir minggu saya habiskan untuk membaca buku. Buku adalah teman tetap saya. Dia lalu menambahkan sambil tersenyum, "Jika Anda makan tiga kali sehari anda akan kenyang namun jika anda membaca tiga kali sehari anda akan bijaksana."

Mungkin sudah lama kita tidak pernah memegang sebuah buku setelah selesai sekolah. Kita terlalu lama kita tak menyelami pemikiran terdalam orang-orang sukses yang telah menapaki planet ini. Terlalu banyak dari kita yang menutup pikiran terhadap wawasan-wawasan baru dan pemikiran yang hebat. Satu ide yang ditemukan dalam satu buku dapat mengubah cara kita melihat dunia. Satu ide yang kita baca dalam satu buku dapat mengubah cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Satu ide yang kita temukan dalam satu buku dapat membantu orang hidup lebih lama atau menjadi lebih bahagia. Pikiran yang telah berkembang karena sesuatu itu baru tak akan pernah kembali ke dimensi aslinya.

Berbahagialah orang tua yang menyediakan buku-buku untuk anak-anaknya di rumah. Berbahagia lah orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang mendukung program membaca. Seperti sekolah SD Pembangunan Jaya 2 yang saya mengajar di sana.

Membaca buku-buku karya seseorang yang kita hormati membuat kecerdasan mereka melekat pada kita. Tangan yang meletakkan buku bagus yang telah selesai dibaca takkan pernah sama lagi. Mata yang membaca buku akan memandang dunia dengan cara yang baru. Jangan pernah meninggalkan rumah tanpa buku di tangan anda. Dan ingatlah, obat anti penuaan ada di sana.

Selamat hari buku!

#pakguruobi
#teachernotes
#warkopbuku