Salam

Terimakasih atas kesediaanya membaca tulisan-tulisan dalam blog ini. Semoga memberi manfaat. Keselamatan, kesejahteraan dan berkah Tuhan semoga senantiasa melingkupi kita semua. Mari menikmati hidup ini...

Jumat, 16 Oktober 2015

Sudah Menjadi Jodoh

Jika jodoh, pasti bertemu. Seperti kopi ini. dari sekian banyak kopi yang ada di dunia ini, kopi ini yang menjadi jodohku. ia berjodoh juga dengan gula, cangkir, sendok, air, panas api, panci dan juga mbak Tatik yang membuatkan kopi.
Kemudian, kita akan berjodoh pada hal-hal yang lain, selain kopi ini. Apa yang menjadi milik kita, pasti jadi milik kita. Seperti kata pepatah, tak kan lari kopi dikejar. Semua tak dapat dimundurkan, atau dimajukan. Pas.

Senin, 12 Oktober 2015

Freewriting: Cara Mudah Memulai Menulis

Saya membaca buku karya Peter Elbow; Writing without Teacher. Di dalamnya membahas tentang Freewriting. Suatu gaya menulis yang bukan bergaya “formal”.

Freewriting atau menulis bebas adalah bentuk latihan yang dapat membantu orang membiasakan dirinya untuk menulis secara nyaman. Dalam latihan ini, orang disarankan untuk menuangkan apapun yang dia pikirkan, bahkan ketidakmampuannya dalam menulis. Ketika seseorang diminta menulis apapun yang terpikirkan olehnya selama sepuluh menit dan merasa buntu, orang itu bisa saja hanya menuliskan kebuntuannya, kebingungannya. Dalam menulis bebas, lupakan aturan, lupakan kesalahan. Menulislah saja. Luapkan saja.

Setiap manusia mempunyai dua belahan otak—kiri dan kanan—yang bekerja sangat berbeda. Otak kiri bekerja secara teratur, sementara otak kanan bekerja dengan bebas. Nah ketika mengawali kegiatan menulis bebas, kita bisa “mematikan” terlebih dahulu otak kiri dan mengaktifkan otak kanan. Menulis dengan menggunakan otak kanan inilah yang bisa kita sebut dengan menulis di sebuah ruang privat yang dimana hanya ada kita sendiri.

Menurut saya, untuk memulali menulis bebas, media yang paling efektif adalah menulis di buku harian. Ketika melakukan freewriting di buku harian, kita tak usah terlalu memikirkan masalah tata bahasa, ejaan, ataupun struktur kalimat ketika menulis. Kita juga harus berusaha untuk membebaskan diri kita. Terserah kepada kita untuk menulis apa saja yang kita inginkan. Yang penting kita merasa nyaman dan tak ada tekanan yang kita rasakan ketika menulis. 

Berikan batasan waktu minimal untuk menulis bebas, setidaknya perlu sepuluh menit tanpa jeda untuk melakukannya. Jangan berhenti jika belum sepuluh menit. Karena itu, konsistenlah dengan program tersebut. Niscaya, kita akan mudah dalam menulis.   

Selamat mencoba menulis bebas. 

|Ahsho Obiyoso
|@pakguruobi