Salam

Terimakasih atas kesediaanya membaca tulisan-tulisan dalam blog ini. Semoga memberi manfaat. Keselamatan, kesejahteraan dan berkah Tuhan semoga senantiasa melingkupi kita semua. Mari menikmati hidup ini...

Kamis, 20 Desember 2012

Sama Saja

---
 
kau natal
aku idul fitri

kau nakal
aku tak tahu diri

kau Yesus
aku Muhammad

kau tak terurus
aku tak terawat

sama saja

---

(ahmadshobirin/14des09)


Jumat, 14 Desember 2012

Menidurkan Si Bayi


Sebagai seorang lelaki, Anda pasti bangga jika bisa menidurkan anak Anda yang masih bayi. Petang ini, saya dapat 2 jempol dari istri saya karena saya bisa membuat si bayi nyaman untuk tidur dalam buaian saya.

--

Pulang kerja tadi, Najuba (nama putri saya) sedang tidur di buaian istri saya. Nampaknya ia habis netek. Namun tak lama, kemudia ia bangun. Saya dimintanya untuk mengembannya. Namun, badan masih terasa capek. Biasa, itu alasan umum laki-laki yang sehabis kerja.

Istri belum masak sore. Dan juga belum belanja lauk pauk. Tugas pun dibagi, saya pergi mencari lauk (ikan mujair) di pasar dekat rel, sedangkan istri sambil menggendong si kecil beli pauk (sayur) warung pracangan dekat rumah.

Setelah semuanya terbeli, maka tugas saya selanjutnya adalah nungguin si kecil. Karena, bundanya mau memasak. Mulanya ia diam saja saat diletakkan di kasur oleh bundanya. Saya kudang dan saya ajak bicara, ia merespon, seakan-akan ikut mengerti apa yang saya bicarakan, senang sekali kalau demikian. Lama-lama, habis juga bahan diskusi dengan si bayi, saya tinggal nonton berita mengenai si Ruhut Sitompul yang di Pecat dari pengurusan partainya.

Tidak lama setelah saya tinggal nonton berita tersebut, ia menangis. Mungkin karena sedang ngantuk. Maka,saya angkat dan saya timang. Tetapi masih saja rewel, mungkin sedang cari tetek. Padahal, bundanya sedang olah-olah. Kalau nanti aku serahin ke bundanya, wah, bisa jadi ndak makan. Karena polemik tersebutlah, saya teruskan menimangnya.

Saya timang berkeliling di dalam rumah. Saya iringi dengan  suara desisan untuk mendiamkan. Ia mengamati benda-benda yang ada disekitarnya. Setengah jam berlalu. Ou ternyata saya termasuk ayah yang penuh dengan kelembutan dan kehangatan, terbukti ia mulai kriyep-kriyep. Ia melemas dan tertidur. Yes. Saya letakkan pelan di kasurnya. Ia tetap tidur. Kesempatan ini, saya gunakan untuk sholat maghrib. Seusai sholat, ia terbangun lagi. Yah, nimang lagi. Setelah saya timang sekitar setengah jam, yes! tidur lagi. Saya letakkan, eh sepuluh menit kemudian bangun lagi. Saya timang lagi, saya ajak berkeliling. Lama-lama kemeng juga. Saya bilang ke istri bahwa mulai tangan saya kemeng. Ia malah senyum senang, sambil meneruskan menggoreng ikan mujair. Senyumnya itu seperti mengatakan, “yah, begitu saja  udah capek, belum seberapa itu.” Biar ndak malu, saya teruskan menimangnya.

Saya menyadari, tidak ada yang menyamai kekuatan perempuan. Kekuatannya, karena kelembutannya. Dan kelembutan adalah kekuatan yang bertahan lama. Kalau laki-laki, kekuatannya adalah dalam kekakuannya, dan kekakuannya adalah kekuatan yang berdurasi cepat. Hehe.

Anak kami tidur, dan kami menikmati makan malam bersama.

Enjoy, your life…

[]

Ahmad Shobirin Obiyoso/14/Des/2012