Salam

Terimakasih atas kesediaanya membaca tulisan-tulisan dalam blog ini. Semoga memberi manfaat. Keselamatan, kesejahteraan dan berkah Tuhan semoga senantiasa melingkupi kita semua. Mari menikmati hidup ini...

Selasa, 19 Mei 2015

Ngopi, Membaca, Menua

Selamat hari buku, oh sudah lewat ya? Lewat mana tadi, kok ndak lihat. Hehe. Ah ndak masalah, anggap saja setiap hari adalah hari buku.

Terimakasih saya sampaikan kepada Warkop Buku​. Sebab ia telah memberikan hadiah buku yang bagus pada saya “The Greatness Guide” karya Robin Sharma.

Saya tertarik dengan buku ini sebab ada endorsment dari Paulo Coelho, salah satu penulis yang saya sukai. Di dalam endorsment itu ia mengatakan bahwa buku-buku Robin Sharma telah menolong orang-orang di seluruh dunia untuk menjalani hidup yang luar biasa.

Saya penasaran. Sembari ditemani kopi, saya membaca buku itu. Dan betul saja. Isinya menyentuh hati dan pikiran saya. Mencerahkan dan mengisnpirasi. Tulisan-tulisannya lembut. Di buku yang berjumlah 258 halaman ini berisi 101 judul tulisan.

Setiap tulisan rata-rata dua halaman saja. Sehingga kita bisa menyediakan sekedar satu menit untuk membaca satu judul tulisan. Kalau ditemani dengan secangkir kopi, mungkin satu tulisan, cukup satu sruputan kopi. Meski tulisannya pendek, namun efek yang ditimbulkan dari membacanya tidaklah pendek. Pikiran menjadi berkembang dan lebih positif. “Pikiran yang telah berkembang karena suatu ide baru”, kata Wandel Holmes yang dikutip Robin “tidak akan kembali ke dimensi aslinya”.

Bagi yang tidak (belum) menyukai membaca, mungkin akan berpikir berkali-kali untuk sekedar beli buku. Padahal harga buku mungkin hanya seharga 2 sampai tiga kali makan siang. Ada baiknya kita kurangi pengeluaran untuk biaya makan, dan kita gunakan untuk membeli buku bagus. Jika tak ada waktu untuk ke toko buku, bisa memilihnya di online shop seperti di Warkop Buku.

Dan tak perlu cemas untuk menginvestasikan uang untuk sebuah buku bagus. Sebab, mendapatkan satu ide dari sebuah buku, akan membawa ke satu tingkat baru dan mengubah cara kita memandang dunia. Buku-buku akan membentuk pemikiran dan nilai filosofi pribadi kita. Kalau kita sudah punya kebiasaan membeli buku dan belum sempat membacanya, kita tak usah merasa resah, bersalah, atau sia-sia. Toh kita sudah membangun perpustakaan kita. Dan itu sesuatu yang indah bukan?

Membaca buku karya seseorang yang kita hormati, berarti kita berdialog dengannya. Seakan-akan dia hadir di samping kita. Apalagi lagi dengan ngopi, seakan ngopi bersama. Tentu hal itu akan membuat kecerdasan dan kebijaksanaan mereka melekat pada kita. Mata yang digunakan mebaca buku yang bagus, tidaklah menjadi mata yang sama ketika ia memandang dunia. Tangan yang meletakkan buku bagus yang telah selesai dibaca, tidak akan pernah sama lagi.

Dalam tulisan yang lain “Belajar atau Menua” ia bercerita pernah mendapatkan kesempatan bercakap-cakap dengan Shimon Peres, mantan perdana menteri Israel dan pemenangNobel Perdamaian. Robin bercerita mata Simon Peres berbinar-binar ketika ia berbicara mengenai buku, ide-ide besar dan pembelajaran. “Mr. Peres, kapan anda membaca” tanya Robin dan dijawab “Robin, kapan saya tidak membaca? Saya membaca ketika bangun di pagi hari, kapan saja saya bisa selama siang hari, dan setiap malam. Sebagian akhir minggu saya habiskan untuk membaca buku. Buku adalah teman tetap saya. Jika Anda makan tiga kali sehari, Anda akan kenyang. Namun jika anda membaca tiga kali sehari, Anda akan bijaksana.”

Membaca adalah salah satu obat anti penuaan, sebab ia sarana yang asik dalam belajar. Sepanjang kita belajar sesuatu setiap hari, melebarkan batas kemampuan kita, dan memperbaiki cara berpikir kita, kita tidak akan menjadi tua. Penuaan itu terjadi pada orang yang kehilangan semangat untuk menjadi lebih baik dan putus hubungan dengan rasa tahu yang alamiah. Satu ide yang kita temukan dalam buku dapat mengubah cara pandang kita terhadap dunia, mengubah cara kita berkomunikasi dengan orang lain serta dapat membantu kita hidup lebih lama dan bahagia.

Semoga tak terjadi bahwa orang tak lagi memegang buku untuk dibaca setelah selesai sekolah. Dan juga tak berharap bahwa banyak orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk menonton TV dan ber hahahihi tanpa arti di media sosial dari pada menyelami pemikiran terdalam orang-orang sukses yang telah menapaki bumi ini. Semoga kita tak menutup pikiran terhadap wawasan-wawasan baru dan pemikiran-pemikiran yang hebat.

Dan ketika keluar dari rumah, jangan lupa membawa bekal buku.

Mari ngopi, membaca, agar tak menua sia-sia.

@pakguruobi