Salam

Terimakasih atas kesediaanya membaca tulisan-tulisan dalam blog ini. Semoga memberi manfaat. Keselamatan, kesejahteraan dan berkah Tuhan semoga senantiasa melingkupi kita semua. Mari menikmati hidup ini...

Rabu, 21 Desember 2011

Bagaimana Kau Menjadi Guru?

Mumpung mau liburan sekolah (sekarang sedang bagi rapor) ada baiknya untuk menyegarkan kembali pikiran serta perlu untuk bercermin diri, tentang apa yang telah aku lakukan sebagai guru satu semester ini. Juga mengisi pikiran dengan pemahaman-pemahaman baru atau dengan pemahaman-pemahaman lama yang telah telah tertindih dengan rutinitas tanpa pemaknaan.

Sembari ngopi, buku karangan Eko Prasetyo, “Mendidik itu Melawan” sepertinya enak untuk dinikmati juga.

Ada kata-kata hikmah yang menarik dari buku Eko Prasetyo yang dikutipnya dari (The Tso Chuan. Abad ke-5 SM) ia menuliskan, “Orang yang sangat mulia adalah orang yang mempelopori suatu gerakan moral yang berguna bagi generasinya dan juga generasi berikutnya; selanjutnya adalah orang yang memberikan jasa besar bagi masyarakat pada umumnya; dan selanjutnya orang yang kata-katanya memberikan pencerahan-pencerahan dan inspirasi bagi orang lain. Inilah tiga pencapaian yang tidak pernah mati dalam kehidupan.”

Aku pikir, guru adalah ketiga orang yang disebut oleh Tso Chuan di atas. Ia mengajarkan moral yang baik yang pasti akan berguna bagi kehidupan generasi berikutnya, juga ia telah berjasa atas apa yang telah dilakukannya kepada masyarakat dengan ketulusan serta mampu memberikan pencerahan dan inspirasi bagi orang lain.

Eko Prasetyo mengatakan bahwa, dalam melihat pendidikan, Aristoteles dan Tan Malaka mepunyai pandangan yang sama. Keduanya percaya bahwa tugas guru adalah melayani dan menemani murid dalam merumuskan pertanyaan-pertanyaan dasar. Sekolah bukan tempat menumpahi murid dengan tumpukan informasi tetapi melatih kematangan berpikir serta kedewasaan sikap. 

Nampaknya aku belum melakukan hal itu semua.

[]

Ahmad Shobirin/21/12/11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar