Salam

Terimakasih atas kesediaanya membaca tulisan-tulisan dalam blog ini. Semoga memberi manfaat. Keselamatan, kesejahteraan dan berkah Tuhan semoga senantiasa melingkupi kita semua. Mari menikmati hidup ini...

Jumat, 20 Maret 2015

Bertemu Babonnya Setan

Jangan tidur dulu, saya mau cerita. Ceritanya menarik. Kalau ndak menarik, boleh tidur dulu. karena itu baca sampai tuntas, lalu simpulin menarik atau tidak.

Begini ceritanya. Ada seorang penceramah yang pada suatu pertemuan di masjid ia berkata, “Apabila seseorang bermaksud bersedekah, 70 setan akan datang. Mereka akan bergelantungan pada tangan dan kakinya, untuk merintanginya bersedekah.” Ketika mendengarini, seseorang di antara hadirin berkata, “Akan kuperangi 70 setan itu.”

Dengan sebuah tekad yang kuat, ia keluar dari masjid untuk kembali ke rumahnya dan mengisi kantong kainnya dengan gandum. Ia bertekad untuk menyedekahkan gandum itu. Kemudian, istrinya datang, mengajaknya bertengkar, dan melawannya hingga gandum itu berceceran. Laki-laki itu kembali ke masjid dengan tangan hampa. Penceramah bertanya, “Apa yang telah anda lakukan?” Ia menjawab, “Saya berhasil mengalahkan 70 setan. Tetapi induknya datang. Ia berhasil mengalahkanku”.

Begitu ceritanya. Menarik? Lanjutkan membaca! Jika tidak, tidurlah.

Cerita itu diriwayatkan oleh Al-Fakhr al-Razi yang di kutip oleh Jalaluddin Rahmat dalam bukunya “Quranic Wisdom”. Mungkin peristiwa itu cuma parodi. Namun, beliau ingin menegaskan bahwa ada dua macam setan. Yang tampak dan yang ngumpet. Mana yang lebih berat dilawan? Bisa dua-duanya, bisa salah satunya. Kalau dari cerita di atas yang lebih berat dilawan itu yang tampak. Ia bisa menjelma menjadi istri/suami, anak-anak, kawan sekantor, atau tetangga. Dan kekuatan mereka bisa jadi 70 kali lebih besar dari yang ngumpet. Hehe.

Tapi bisa jadi sebaliknya. Yang lebih sulit dilawan itu setan yang ngumpet. Musuh yang batin. Kalau setan yang tampak atau musuh lahir, biasanya berkenaan dengan harta dunia. Kalau yang batin menyangkut keyakinan kita. Kalau setan yang tampak bisa menyerang kita di rumah, tempat kerja, di jalan-jalan, atau di medan tempur. Kalau kita melawannya dan menang, kita dapat pahala dan jika mati dalam perlawanan itu, kita mati syahid. Sedangkan mush batin itu menyerbu langsung ke hati kita. Dan hati itu lebih luas daripada langit dan bumi. Maka melawan setan batin jauh lebih dahsyat dari pada perang lahir. Lha kalau musuh batin itu mengalahkan kita. Celaka duabelaslah kita. Matinya mati sangit. Modiar.

Karena itu melawan musuh batin itu bisa disebut jihad akbar. Bukan Jodha Akbar. Trus gimana mengatasinya?  Jangan ke pegadaian, meski ia bisa mengatasi masalah tanpa masalah. Lalu kemana? Ke Allah dong! Wiez guaya.

Begini, Hati itu, adalah taman Tuhan yang ada dalam diri manusia. Orang yang lemah menjadi kuat jika ia masuk ke dalam perlindungan Raja Yang Perkasa. Masuklah dalam perlindungan-Nya sehingga engkau sanggup mengeluarkan setan dari taman hatimu. Ucapkanlah isti’adzah dengan kemantapan hati.

A’udzubillahi minasy syaithonirrojiim… (Aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk)
Syukur alhamdulillah, setelah membaca ini syetannya langsung ngantuk. Hoaaahmm…

| @pakguruobi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar