Pernah kesepian? Ah kasihan sekali. Karena itu, sengajalah
menyepikan diri. Nyepi. Ia bentuk kata kerja aktif. Yang bisa berarti meninggalkan
keramaian. Dan karena ditinggal, keramaian menjadi merasa kesepian. Kasihan keramaian.
Sebaliknya, jika kau kesepian, kamu bersikap pasif. Keramaian meninggalkanmu. Itu
ndak keren. Kita tahu rasanya sakitnya di abaikan. Di sini kan sakitnya??! (jangan
lupa tunjuk dada)
“Kesepian mengungkapkan kepedihan hati karena kesendirian”, Kata Paul Tillich “Dan menyendiri mengungkapkan kesenangan kesendirian kita”
Mungkin saat ini kita masih merasa muda. Sehingga jarang dihinggapi
kesepian. Namun, kata orang-orang, bahwa nanti semasa tua, kita akan akrab
dengan kesepian itu. karena itu, kita harus punya cara agar tak kesepian. Aku ingat sebuah
kisah Paulo Coelho di bukunya “Seperti Sungai yang Mengalir”.
Ada perempuan tua berdiri di area untuk
pejalan kaki di Avanida Atlantica Copacabana (tentu saya belum pernah ke sana).
Ia membawa sebuah gitar dan ajakan yang ditulis tangan “Mari bernyanyi
bersama-sama.”
Dia mulai memetik gitarnya sendirian, kemudian datanglah
seorang pemabuk, dan seorang perempuan lainnya, lalu kedua orang itu mulai
menyanyi bersama. Tak lama kemudian, sejumlah orang ikut bernyayi, dan
sekelompok kecil orang-orang lainnya menjadi penonton. Mereka yang menonton
bertepuk tangan setiap kali sebuah lagu selesai dinyanyikan.
“Kenapa Anda melakukan ini?” tanya Paulo pada perempuan itu
ketika jeda di antara dua lagu.
“Supaya tidak sendirian,” Jawabnya. “Hidup saya sangat sepi,
seperti yang dialami hampir semua orang yang sudah tua.” Lanjutnya.
“Seandainya saja setiap orang menyelesaikan masalah-masalah
mereka dengan cara seperti ini” Pikir
Paulo.
Maka, jika kau kesepian, saran saya, berdirilah di tengah perempatan jalan raya, lalu bernyanyi-nyanyilah. Yakin! kau tak kan kesepian.
| @pakguruobi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar