Salam

Terimakasih atas kesediaanya membaca tulisan-tulisan dalam blog ini. Semoga memberi manfaat. Keselamatan, kesejahteraan dan berkah Tuhan semoga senantiasa melingkupi kita semua. Mari menikmati hidup ini...

Rabu, 07 September 2011

Ke(kurang)sabaran


Jarang baca Qur'an, kangen. syukur diberi rasa kangen oleh Allah. Kemudian ngaji al Quran sebentar. Tepatnya membaca alQuran barang beberapa ayat, lalu kubaca artinya. Berisi tentang ayat-ayat yang menceritkan tentang nabi-nabi. Nabi syuaib yang menyeru umatnya untuk menyembah Allah Swt. dan berbuat adil terhadap takaran timbangan serta hak-hak orang lain. Namun, nabi syuaib diabaikan karena ia adalah orang yang lemah diantara mereka, nabi syuaib juga tak punya wibawa dihadapan mereka. Mereka hanya memandang nabi syuaib dari keluarganya saja. Karena mungkin silsilahnya dari keluarga yang mempunyai pengaruh atau mempunyai wibawa.

Menjadi orang yang lemah maka nabi Syuaib diremehkan. Karena mereka tidak menyambut seruan nabi syuaib, maka Allah Swt. mendatangkan azab yang berupa suara yang sangat keras. Sehingga semua orang mati kecuali orang-orang yang beriman.

Kemudian ayat itu berlanjut,

Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah Swt. tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan." (Qs 11:115)

Kita seringkali sebagai manusia tidak sabar atas kebaikan-kebaikan yang kita lakukan. Kita menganggap apa yang kita usahakan tidaklah membuahkan hasil. Sering kali kita menolong orang dengan keinginan bahwa suatu saat nanti kita mendapatkan keuntungan, namun apa yang kita nanti-nantikan itu ternyata tidaklah mendapatkan balasan. Sehingga kita merasa bahwa apa yang kita upayakan tersebut sia-sia, percuma. Kita tidak ikhlas dalam melakukan kebaikan-kebaikan. Kita tidak mematok tujuan yang lebih tinggi. Tujuan-tujuaan kita hanya dunia, keuntungan-keuntungan ekonomi, keuntungan-keuntungan yang hanya untuk memuaskan nafsu kita sendiri.

Akhir-akhir ini, mungkin kita telah terkena gejala kurang sabar. Tidak sabar itu berarti tergesa-gesa. Ingin semuanya cepat. Cepat kaya, sehingga menafikan usaha-usaha yang halal dan mengambil jalan-jalan yang haram, atau subhat yakni cara yang tidak jelas halal haramnya. Kita korupsi, nepotisme, kolusi, itu merupakan gejala-gejala tidak adanya kesabaran hati kita.

Dalam pendidikan pun seperti itu. Seringkali kita ingin mendapatkan selembar ijasah dengan cara-cara yang tidak patut. Kita melakukakan penelitian-penelitian yang fiktif, untuk mendapatkan dana yang banyak.

Korupsi itu adalah cerminan bagi diri kita bahwa kita tidak percaya diri, kita tidak percaya bahwa diri kita mampu untuk berbuat yang lebih hebat. Sehingga kita mengambil cara-cara yang tidak sehat. Cerminan bahwa kita kurang sabar dalam bertindak.


Kalau orang jawa mempunyai salah satu kearifan yang berkenaan dengan kesabaran, yaitu dalam ungkapan ojo nggege mongso. Jangan mendahului waktu. Dalam etika filsafat jawa ungkapan itu mempunyai makna yang lebih dalam. Pemaknaan ini berkaitan dengan sikap hidup dan berkaitan jatidiri manusia sebagai individu, sosial dan umat ciptaan Tuhan. Mungkin sebentuk kemalasan. Namun malas untuk melakukan sesuatu hal yang buruk.

[]

kamar kos/catatan sehabis maghrib, di hari Sabtu, 20 Maret 2010

ahmad shobirin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar