Salam

Terimakasih atas kesediaanya membaca tulisan-tulisan dalam blog ini. Semoga memberi manfaat. Keselamatan, kesejahteraan dan berkah Tuhan semoga senantiasa melingkupi kita semua. Mari menikmati hidup ini...

Jumat, 04 Mei 2012

Naik, Manjer dan Turun



Ada perasaan was-was, namun mencoba untuk biasa. Ini bisa dilewati. Baru naik pesawat ya gini ini. Ternyata saat naik itu yang sedikit nggegirisi. Begitu pula turunnya.

Saat mulai naik dan turun maka pemandangan terlihat indah, namun ketika di atas, sudah tak bisa lagi melihat dengan jelas apa yang ada di bawah. Hanya awan. Ia malah menghalangi. Namun disitulah zona nyaman, kita manjer—istilah untuk tidak menarik dan mengulur layang-layang—di sana. Ada ketenangan selama tak menabrak awan. Namun tak lama, akan tetap turun.

Dalam hidup nampaknya demikian, ketika kita mulai beranjak naik, ada kebanggaan garismiring kesombongan yang tipis ketika melihat orang-orang yang berada di bawah kita. Kita tersenyum dengan pencapaian yang semakin menaik, meski ada perasaan was-was. Dan ketika mencapai atas, semua yang ada di bawah tak lagi terlihat jelas. Saking kecilnya. Terhalang awan. Saat di atas Kalau bisa jangan sampai terkena awan, meskipun tipis, karena akan menganggu keseimbangan. Sudah menjadi hukum alam—hukum gravitasi—maka, ada saatnya kita turun, kemudian muncullah perasaan khawatir. Namun disaat itulah kita bisa kembali melihat apa-apa dulu yang pernah kita tinggalkan saat di atas. Yang dulu tak terlihat, kini nampak, kita menujunya, dan menjadi bagiannya. 

[]

Ahmad Shobirin/04/05/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar